Pengertian Integrated Circuit (IC)
Integrated Circuit adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari
bahan semi konduktor dan merupakan pengembangan dari transistor. Dalam
sebuah IC terdapat beberapa jenis komponen pasif maupun komponen aktif
yang tersusun dalam kemasan (pckages).
Jenis -jenis kemasan
pada IC yang umum digunakan antara lain: Single In-Line (SIP), Dual
In-Line Packege (DIP), Q!uad In-Line Package (QIP), dan flat Pack.
Jenis-jenis Integrated Circuit (IC)
1. IC Analog ( Linier)
IC analog adalah IC yang tersusun oleh beberapa rangkaian (linier) dan beroperasi dengan menggunakan sinyal sinusoidal.
a. IC Op-Amp
Disebut amplifier operasional atau op-amp merupakan salah satu jenis IC analog yang berfungsi sebagai rangkaian penguat.
IC Op- Amp, s dibedakan menjadi dua macam/jenis yaitu:
i. Op- Am Inverting
Op-amp inverting merupakan rangkaian penguat yang tegangan keluarabbya
berbanding terbalik dengan tegangan masuknya. Sinyal masuk ke op-amp
inverting melalui input inverting dan menghasilkan keluaran dengan sudut
fase yang berkebalikan dengan sudut fase tegangan masukan.
Besarnya penguatan tergantung pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = -(R2/R1)Vin
dengan:
Vout : tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin : tegangan masukan (input)
R1 : hambatan ke-1 (ohm)
R2 : hambatan ke-2 (ohm)
ii. Op-Amp Non-Inverting
Penguat operasional
non inverting termasuk dalam sistem analog linier, yaitu sitem yang
menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan tegangan masukan yang
diberikan. Penguat operasional non inverting adalah penguat yang sinyal
masukannya diberikan pada input non-inverting dan menghasilkan output
dengan sudut fase sama dengan sudut fase tegangan input.
Besarnya penguatan pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = ((Ri+R2)/R1)Vin
dengan
Vout : tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin : tegangan masukan (input)
R1 : hambatan ke-1 (ohm)
R2 : hambatan ke-2 (ohm)
b. IC timer 555
IC timer 555
merupakan IC linier yang berfungsi sebagai rangkaian pewaktu monostable
dan osilator estable. IC 555 merupakan jenis IC yang terkenal didalam
dunia elektronika analog/linier.
Pada penggunaannya , IC 555 dapat dikategorikan dalam beberapa fungsi rangkaian, antara lain sebagai berikut:
i. Rangkaian Monostable
Pada rangkaian
monostable , IC 555 berfungsi sebagai penghasil pulsa diskrit. Pulsa
akan dihasilkan pada saat IC 555 menerima siyal pemicu.
Lebar pulsa yang
dihasilkan dipengaruhi oleh hubungan RC (resistor dan kapasitor). Pulsa
akan berhenti setelah kapasitor menerima 2/3 tegangan catu daya.
Lebar pulsa dapat dimodifikasi dengan mengubah nilai resistor (R) dan kapasitor (C) sesuai dengan rumus berikut:
t=1,1(RxC)dengan:
t : tegangan pulsa (detik)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (farad)
ii. Rangkaian Astable
Pada rangkaian
astable, IC 555 berfungsi sebagai penghasil sinyal kotak (pulsa) dengan
frekuensi tertentu secara terus menerus. R1 menghubungan Vcc dan pin7
(pin discharge), R2 menghubungkan pin 7(pin discharge), pin 6
(threshold), dan pin 2 (trigger).
Kapasitor melakukan pengisian pada R1 dan R2, serta hanya melakukan pengosongan pada R2.POada rangkaian estable, frekuensi pulsa hanya dipengaruhi oleh nilai R1, R2, dan C. Rumusan frekuensi pada rangkaian estable sebagai berikut:
f = 1/(In(2)xC(R1+R2))Lebar pulsa high dirumuskan sebagai berikut
high = In(2)x(R1+2R2)CLebar pulsa low dirumuskan sebagai berikut :
low = In(2)xCxR2dengan:
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (C)
c. IC Power
2. IC Digital
Berbeda dengan IC
analog (linier) , IC digital beroperasi pada tegangan 0 volt (low) dan 5
volt (high). IC digital tersusun dari beberapa rangkaian logika AND,
OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR).
IC digital sering
digunakan sebagai aplikasi sakelar cepat. Pada perkembangannya, IC
digital merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam segala bidang
elektronika, karena ukurannya kecil dan memiliki fungsi yang sangat
lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar